Minggu, 17 November 2013

MEMBUAT PELAJAR TIDAK MENGAMBIL BAGIAN DALAM TAWURAN



Tawuran merupakan suatu kegiatan yang jamak terjadi didunia pendidikan Indonesia. Potret buram yang terjadi kepada para calon penerus bangsa. Mereka yang seharusnya tidak lah bertindak demikian, sekarang sering kita lihat memegang benda – benda tajam semisal gear, pisau atau samurai untuk menjatuhkan lawan yang notebene merupakan saudara sebangsa dan setanah air mereka.
                                                                                               
            Ada beberapa aspek agar para penerus bangsa tersebut tidak kembali terjerumus ke dalam perbuatan sedemikian buruk tersebut.

Aspek pertama yang mesti diperhatikan adalah, semakin seringnya diberikan mata pelajaran yang berhubungan dengan pembinaan mental kepada siswa SD, SMP dan SMA. Mata pelajaran itu adalah mata pelajaran Kewarganegaraan atau PPKN, mata pelajaran ini yang merupakan mata pelajaran yang seharusnya utama semakin terkalahkan oleh mata pelajaran macam matematika, bahasa inggris ataupun ilmu komputer. Coba kita lihat didalam mata pelajaran PPKN diajarkan pembinaan sikap kita macam ikhlas, tenggang rasa serta memahami pluralisme yang ada di Indonesia.

            Aspek kedua adalah pembinaan karakter kepada siswa – siswi. Mengapa pembinaan karakter itu penting?karena dengan semakin terbentuknya karakter siswa – siswi kita maka para siswa – siswi tersebut tidak akan mudah terwarnai oleh provokasi yang membuat mereka melakukan tawuran. Berdasarkan fakta dilapangan, penyebab utama tawuran antar siswa adalah disebabkan oleh hal sepele, semisal senggolan antar beda sekolah serta doktrinisasi dari para senior kepada para junior mengenai musuh bersama yang mesti dihadapi.

            Aspek ketiga adalah harus sering terkontrolnya para siswa tersebut oleh orang tua mereka. Dewasa ini banyak orang tua yang sering acuh terhadap perkembangan anak mereka. Banyak dari mereka masa bodoh, dan hanya sekedar memberi anak mereka uang jajan maka setelah itu selesai. Coba lihat kembali fakta dilapangan, tawuran sering terjadi disebabkan oleh antar geng anak sekolah yang sedang nongkrong di sebuah warung. Setelah pulang sekolah, yang seharusnya mereka harus cepat kembali ke rumah malah melakukan kegiatan nongkrong yang dianggap mereka sebagai tempat refreshing. Oleh karena itu, kepada para orang tua mari awasi anak kalian lebih jauh lagi. Kepada orang tua harus lebih sering memperhatikan dimana anaknya berada, dan peduli akan segala kegiatan mereka.

            Aspek terakhir adalah berikan mereka suatu lahan untuk berekpresi. Banyak dari siswa yang melakukan tawuran merupakan siswa yang tidak mampu mengekpresikan bakat mereka. Seakan tawuran itu dijadikan lahan pelampiasan stress. Hal ini mesti didukung oleh pemerintah serta pihak sekolah sendiri. Memang banyak sekarang sekolah mempunyai kegiatan esktrakurikuler yang diadakan selepas pulang sekolah, tetapi kadang kegiatan tersebut tidak lah efektif. Harus kembali dipikirkan bagaimana cara setiap siswa yang ada mampu mengekspresikan setiap bakat mereka.

            Jadi secara singkat, tawuran dapat dicegah sehingga para siswa tidak ambil bagian dari kegiatan itu. Pencegahan bisa dilakukan dengan memasukan materi ke dalam jiwa siswa tersebut serta dukungan dari pemerintah dan orang tua yang akan menjadi pendukung penting keberhasilan menanggulangi tawuran antar pelajar.

Tidak ada komentar: