Minggu, 17 November 2013

GRAFITI MERUPAKAN SENI ATAU KEJAHATAN SOSIAL



Sering kita lihat didalam pilar atau tembok di daerah Jakarta gambar – gambar dengan bermacam – macam bentuk, orang – orang menyebut itu sebagai grafiti. Gambar tersebut dibuat oleh segelintir atau pribadi seseorang. Setiap gambar yang kita temui ada yang berbentuk bagus dengan adanya makna serta pesan ataupun malah merusak pemandangan.

            Ada beberapa pendapat mengenai grafiti, pendapat tersebut dibagi dua yaitu bersifat pro dan satu lagi adalah bersifat kontra. Dimulai dari yang pro, banyak yang senang dengan keberadaan grafiti. Orang yang bersifat pro ini menganggap grafiti sebagai seni, karena ada makna yang tersirat didalamnya. Serta ada grafiti yang menyampaikan pesan secara langsung mengenai protes sosial kepada para pejabat di Indonesia semisal adalah kasus korupsi yang sering terjadi. Mereka yang bersifat pro mendukung sekali jika para grafiti artis ini diberikan lahan yang lebih lagi untuk mengekpresikan pendapat mereka akan suatu hal. Banyak grafiti artis ini merupakan remaja dinamis, yang selalu mencari ide – ide kreatif.

            Disisi lain, banyak orang yang mengambil sikap kontra dengan adanya grafiti yang sering kita temui di dinding jalan layang atau tembok kosong. Banyak juga selain itu, terdapat grafiti yang bertebaran di fasilitas umum, yang secara estetika ini dapat merusak keindahan. Hal ini lah yang membuat beberapa orang bersikap kontra terhadap adanya grafiti. Orang yang bersikap kontra ini memberi saran agar para orang iseng yang membuat grafiti di sembarang tempat di masukkan ke dalam penjara untuk beberapa bulan karena itu termasuk perbuatan merusak fasilitas umum.

Tidak ada komentar: