Minggu, 17 November 2013

WARNET YANG BERSTATUS 24 JAM



Mengapa judul adalah”warnet yang berstatus 24 jam”?ini merupakan fenomena yang menarik untuk diulas, karena hal itu merupakan yang sering kita dijumpai dibanyak perumahan. Banyak ruko atau rumah yang dijadikan tempat usaha warnet. Sering kita lihat warnet tersebut banyak dikunjungi anak sekolah, mahasiswa ataupun masyarakat umum biasa. Mereka banyak melakukan aktifitas browsing, mengirim email, melakukan print dokumen atau bermain game online yang banyak dilakukan anak sekolahan.

            Yang patut digarisbawahi dari warnet tersebut adalah, banyak warnet yang membuka usaha mereka sampai 24 jam. Bahkan para penghuni warnet 24 jam yang banyak bermain merupakan para anak sekolahan berkisar SD sampai SMP. Mereka menghabiskan uang mereka untuk menginap didalam warnet untuk bermain game online dari malam hingga pagi menjelang.

            Untuk para pengusaha warnet itu merupakan suatu keuntungan, karena warnet mereka mendapat penghasilan dari uang yang mereka belanjakan untuk bermain internet. Tetapi ini juga perlu ditakutkan oleh banyak orang, karena seharusnya para anak – anak yang menggunakan malam hari untuk belajar dan beristirahat malah bermalam di warnet hingga pagi. Untuk seumuran anak SD sampai SMP itu tidak baik, bahkan untuk para orangtua mereka seharusnya cemas memikirkan jika mempunyai anak yang suka bermalam di warnet.

            Anak – anak tersebut akan mencerminkan kemalasan karena terbiasa tidak belajar atau mengerjakan tugas sekolah mereka. Padahal belajar merupakan tugas utama mereka sebagai pelajar, mereka menuntun ilmu juga untuk masa depan mereka. Boleh saja bermain game online, tetapi itu digunakan sebagai waktu luang disaat kita sudah lelah belajar.

            Oleh karena itu, perlu tindakan tegas kepada pemilik yang membuka warnet mereka sampai 24 jam. Selain banyak yang menginap, warnet juga dijadikan tempat para pelajar cabut dari sekolah mereka. Sungguh ironis bagaimana warnet yang seharusnya dijadikan tempat mencari ilmu dari dunia internet malah dijadikan tempat yang membawa pelajar menuju kegelapan.

            Secara singkat, perlu dukungan orang tua pula supaya menjaga anak mereka untuk tidak dibiarkan pergi ke warnet untuk bermalam hingga pagi. Karena perlindungan pertama untuk para anak adalah orang tua. Para orang tua juga harus tegas dalam memberi sanksi kepada anak mereka yang masih saja bandel bermalam di warnet.

TREND ANAK “PUNK” YANG SEMAKIN MERAJARELA DIJALANAN IBUKOTA



Dewasa ini, sering kita jumpai saat kita menggunakan kendaraan umum saat menuju suatu tempat banyak sekali anak – anak muda yang mengenakan baju layaknya artis band punk Amerika. Mereka menggunakan tindik, baju ala rocker serta rambut di setting khas vokalis band metal, tetapi yang mereka lakukan sungguh mengganggu kenyamanan orang lain yaitu suka mengamen serta kadang disertai malak saat mereka beraksi di angkutan umum. Padahal dari segi umur, mereka termasuk ke dalam umur produktif, masih banyak hal ataupun pekerjaan yang bisa mereka dapatkan.

            Apa yang ada didalam pikiran mereka sungguh membuat kita kebingungan, mereka selalu mengatasnamakan”kerasnya jakarta”untuk bisa melakukan pekerjaan mereka yaitu mengamen. Padahal jika mereka tidak bertato atau bertindik dsb masih banyak lapangan pekerjaan yang membutuhkan mereka. Usaha mereka dalam mendapatkan pekerjaan yang layak itu tidak ada, mereka sepertinya lebih senang dengan hanya menadahkan tangan mereka disertai sedikit ancaman kepada penghuni angkutan umum.

            Ada beberapa solusi yang sepertinya bisa membuat para pengamen jalanan tersebut berkurang bahkan tidak ada dijalanan. Pertama, kembali berdayakan fungsi lembaga sosial untuk menampung para anak punk jalanan tersebut. Mereka harus dibina disertai dengan pembekalan kemampuan atau keahlian, supaya mereka bisa melamar kerja untuk nantinya mereka tidak lagi melakukan”ngamen”disertai pemalakan.

            Kedua, lakukan pelatihan rohani supaya mereka melakukan ibadah dan mendekatkan diri kepada sang maha kuasa. Banyak dari mereka terjerumus ke dalam kegiatan mabuk, yang secara rohani dilarang oleh agama. Mereka juga dilatih mendekatkan diri kepada tuhan supaya mereka nantinya akan lebih banyak berdoa untuk kehidupan mereka yang lebih baik.

            Terakhir, merubah paradigma sikap mereka yang urakan dan ugalan dengan menjadi lebih sopan, santun dan beretika. Karena dengan seperti itu perusahaan akan melihat mereka untuk dapat bekerja diperusahaan. Banyak perusahaan tidak mau mempekerjakan seseorang itu karena orang tersebut tidak sopan, santun dan beretika lalu etos kerja yang tinggi juga sangat berpengaruh orang tersebut diterima didalam perusahaan.

            Secara singkat, pengamen anak punk tersebut jangan lah dibenci atau dicaci maki karena mereka juga anak – anak muda yang hanya butuh perhatian. Mereka ingin diperhatikan karena mereka merasa kalah dalam persaingan dunia kerja.

           

MEMBUAT PELAJAR TIDAK MENGAMBIL BAGIAN DALAM TAWURAN



Tawuran merupakan suatu kegiatan yang jamak terjadi didunia pendidikan Indonesia. Potret buram yang terjadi kepada para calon penerus bangsa. Mereka yang seharusnya tidak lah bertindak demikian, sekarang sering kita lihat memegang benda – benda tajam semisal gear, pisau atau samurai untuk menjatuhkan lawan yang notebene merupakan saudara sebangsa dan setanah air mereka.
                                                                                               
            Ada beberapa aspek agar para penerus bangsa tersebut tidak kembali terjerumus ke dalam perbuatan sedemikian buruk tersebut.

Aspek pertama yang mesti diperhatikan adalah, semakin seringnya diberikan mata pelajaran yang berhubungan dengan pembinaan mental kepada siswa SD, SMP dan SMA. Mata pelajaran itu adalah mata pelajaran Kewarganegaraan atau PPKN, mata pelajaran ini yang merupakan mata pelajaran yang seharusnya utama semakin terkalahkan oleh mata pelajaran macam matematika, bahasa inggris ataupun ilmu komputer. Coba kita lihat didalam mata pelajaran PPKN diajarkan pembinaan sikap kita macam ikhlas, tenggang rasa serta memahami pluralisme yang ada di Indonesia.

            Aspek kedua adalah pembinaan karakter kepada siswa – siswi. Mengapa pembinaan karakter itu penting?karena dengan semakin terbentuknya karakter siswa – siswi kita maka para siswa – siswi tersebut tidak akan mudah terwarnai oleh provokasi yang membuat mereka melakukan tawuran. Berdasarkan fakta dilapangan, penyebab utama tawuran antar siswa adalah disebabkan oleh hal sepele, semisal senggolan antar beda sekolah serta doktrinisasi dari para senior kepada para junior mengenai musuh bersama yang mesti dihadapi.

            Aspek ketiga adalah harus sering terkontrolnya para siswa tersebut oleh orang tua mereka. Dewasa ini banyak orang tua yang sering acuh terhadap perkembangan anak mereka. Banyak dari mereka masa bodoh, dan hanya sekedar memberi anak mereka uang jajan maka setelah itu selesai. Coba lihat kembali fakta dilapangan, tawuran sering terjadi disebabkan oleh antar geng anak sekolah yang sedang nongkrong di sebuah warung. Setelah pulang sekolah, yang seharusnya mereka harus cepat kembali ke rumah malah melakukan kegiatan nongkrong yang dianggap mereka sebagai tempat refreshing. Oleh karena itu, kepada para orang tua mari awasi anak kalian lebih jauh lagi. Kepada orang tua harus lebih sering memperhatikan dimana anaknya berada, dan peduli akan segala kegiatan mereka.

            Aspek terakhir adalah berikan mereka suatu lahan untuk berekpresi. Banyak dari siswa yang melakukan tawuran merupakan siswa yang tidak mampu mengekpresikan bakat mereka. Seakan tawuran itu dijadikan lahan pelampiasan stress. Hal ini mesti didukung oleh pemerintah serta pihak sekolah sendiri. Memang banyak sekarang sekolah mempunyai kegiatan esktrakurikuler yang diadakan selepas pulang sekolah, tetapi kadang kegiatan tersebut tidak lah efektif. Harus kembali dipikirkan bagaimana cara setiap siswa yang ada mampu mengekspresikan setiap bakat mereka.

            Jadi secara singkat, tawuran dapat dicegah sehingga para siswa tidak ambil bagian dari kegiatan itu. Pencegahan bisa dilakukan dengan memasukan materi ke dalam jiwa siswa tersebut serta dukungan dari pemerintah dan orang tua yang akan menjadi pendukung penting keberhasilan menanggulangi tawuran antar pelajar.

GRAFITI MERUPAKAN SENI ATAU KEJAHATAN SOSIAL



Sering kita lihat didalam pilar atau tembok di daerah Jakarta gambar – gambar dengan bermacam – macam bentuk, orang – orang menyebut itu sebagai grafiti. Gambar tersebut dibuat oleh segelintir atau pribadi seseorang. Setiap gambar yang kita temui ada yang berbentuk bagus dengan adanya makna serta pesan ataupun malah merusak pemandangan.

            Ada beberapa pendapat mengenai grafiti, pendapat tersebut dibagi dua yaitu bersifat pro dan satu lagi adalah bersifat kontra. Dimulai dari yang pro, banyak yang senang dengan keberadaan grafiti. Orang yang bersifat pro ini menganggap grafiti sebagai seni, karena ada makna yang tersirat didalamnya. Serta ada grafiti yang menyampaikan pesan secara langsung mengenai protes sosial kepada para pejabat di Indonesia semisal adalah kasus korupsi yang sering terjadi. Mereka yang bersifat pro mendukung sekali jika para grafiti artis ini diberikan lahan yang lebih lagi untuk mengekpresikan pendapat mereka akan suatu hal. Banyak grafiti artis ini merupakan remaja dinamis, yang selalu mencari ide – ide kreatif.

            Disisi lain, banyak orang yang mengambil sikap kontra dengan adanya grafiti yang sering kita temui di dinding jalan layang atau tembok kosong. Banyak juga selain itu, terdapat grafiti yang bertebaran di fasilitas umum, yang secara estetika ini dapat merusak keindahan. Hal ini lah yang membuat beberapa orang bersikap kontra terhadap adanya grafiti. Orang yang bersikap kontra ini memberi saran agar para orang iseng yang membuat grafiti di sembarang tempat di masukkan ke dalam penjara untuk beberapa bulan karena itu termasuk perbuatan merusak fasilitas umum.

ACARA TELEVISI YANG TIDAK MENDIDIK



Televisi merupakan media hiburan utama didalam rumah. Banyak sekali masyarakat kita menggunakan televisi sebagai tempat mereka pelepas lelah setelah seharian beraktifitas. Didepan televisi para keluarga biasa berkumpul untuk saling bercengkrama.

            Lalu bagaimana dengan program televisi yang ditayangkan?apakah sudah berkualitas untuk ditonton oleh masyarakat kta?sering kita lihat di banyak televisi nasional, bahwa acara televisi yang ditampilkan lebih menonjolkan rating. Mereka menggunakan rating sebagai ladang untuk mengeruk banyak keuntungan.

            Kadar pendidikan didalam acara televisi dewasa ini sangat sedikit sekali. Sangat jarang televisi yang memunculkan program bernuansa pendidikan. Padahal banyak anak – anak kecil di Indonesia banyak menonton tv.

            Seharusnya pemerintah membuat suatu peraturan agar program tv yang ditampilkan setiap hari minimal harus mempunyai 1 program yang bernuansa pendidikan yang ditayangkan setiap hari. Itu sangat bermanfaat karena selain memberi ilmu pengetahuan juga menambah wawasan masyarakat kita. Yang terjadi sekarang adalah, banyak program televisi yang lebih mengedepankan obrolan yang mengupas kehidupan seseorang atau  membicarakan masalah orang lain.

            Dari segi hiburan sinetron, banyak sinetron yang lebih menonjolkan kisah cinta daripada kisah keluarga. Padahal dijaman dulu, kita mengenal sinetron keluarga cemara yang menonjolkan kisah keluarga. Di sinetron jaman sekarang juga, lebih menonjolkan penyiksaan yang dilakukan si kaya kepada si miskin lalu menampilkan kekayaan seperti penggunaan mobil mewah, rumah besar dsb.