Senin, 20 Januari 2014

FENOMENA SINETRON STRIPPING



Sinetron merupakan tontonan yang sering diputar oleh stasiun televisi di Indonesia. Tayangan ini merupakan program yang selalu diunggulkan, bahkan pemutaran episode setiap sinetron selalu menyentuh angka diatas 100. Bisa dibayangkan jika satu hari satu episode maka bakal ada 100 hari sinetron itu tayang.

            Sebagai salah satu media hiburan yang terdepan di Indonesia, televisi seharusnya juga bisa sebagai media pendidikan kepada penontonnya. Yang disayangkan disini adalah, sinetron selalu lebih mengedepankan unsur cinta – cintaan antara remaja bahkan kesan saling membenci dan menyiksa satu sama lain ditonjolkan dalam setiap adegan. Suatu sinetron yang menjalankan stripping seharusnya bisa memberikan pesan edukasi didalam cerita mereka.

            Ada kesan adanya sinetron stripping ini lebih mengedepankan rating, dimana rating ini nantinya lah yang akan memberikan keuntungan bagi sang perusahaan televisi. Jika rating tinggi maka keuntungan yang didapat pun akan tinggi. Pihak pertelevisian tidak memikirkan apa yang terjadi kepada para penerus bangsa jika selalu diberi tontonan seperti ini.

            Pemerintah sebagai pemegang kebijakan di negara ini, seharusnya bisa memberikan batasan terhadap sinetron rating yang tayang di Indonesia. Jika sinetron stripping terus dibiarkan terus seperti ini, maka akan banyak pesan negatif yang ditangkap oleh para generasi penerus dari mereka menonton televisi. Berikan suatu peraturan dimana didalam suatu program sinetron itu terhadap pesan edukasi dengan proporsi 30% atau min 20% supaya tidak hanya mengedepankan kesan hiburan saja didalam sinetron itu.

            Dengan demikian, televisi dimana khususnya sinetron harus diberi perhatian lebih oleh pemerintah karena televisi merupakan agen penyampai informasi utama dinegeri ini. Dimana pemakai televisi hampir dari semua kalangan, sehingga penayangan sinetron stripping harus diberikan aturan bahkan batasan agar bisa terdapat pesan edukasi didalamnya.

Tidak ada komentar: