Minggu, 05 Januari 2014

FENOMENA PENGEMIS DI JAKARTA



            Jakarta merupakan pusat pemerintahan serta pusat bisnis di Indonesia, banyak gedung – gedung pemerintahan serta perusahaan mendirikan bangunan disini. Bisa kita lihat disini, dari segi pusat pemerintahan kita melihat istana kenegaraan, kedutaan besar negara – negara sahabat serta gedung kesekretariatan ASEAN berada di Jakarta. Setelah itu, dari segi pusat bisnis di Jakarta berdiri gedung bursa efek nasional, gedung perusahaan multinasional dan internasional. Hal ini yang membuat banyak orang didaerah mempunyai impian jika hidup di Jakarta hidup mereka akan berubah.

            Fenomena pengemis ini lah salah satunya, para orang – orang daerah yang tidak mempunyai keterampilan mumpuni tetapi bermodal nekat mencari kerja di Jakarta. Mereka kalah bersaing dalam mencari kerja, sehingga mereka mencari cara instant dengan cara menjadi pengemis dan meminta – minta di ruang – ruang terbuka atau tempat keramaian. Lalu berdasarkan fakta yang ada, pengemis ini mendapatkan penghasilan yang besar dari mereka mengemis seharian di Jakarta.

            Dewasa ini, pemerintah DKI Jakarta merespon hal ini dengan mengeluarkan surat larangan untuk memberikan uang kepada pengemis. Peraturan ini harus di dukung oleh segenap masyarakat DKI Jakarta, dikarenakan hal ini juga memberi pembelajaran kepada para pengemis untuk tidak selalu menadahkan tangan mereka tetapi harus lebih giat mencari kerja. Dalam ajaran agama pun diajarkan bahwa tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah.

            Dalam fenome mengemis ini juga harus dihentikan segera mungkin, karena jangan sampai mental Warga Negara Indonesia itu merupakan mental “peminta”. Ini jika dibiarkan akan berakibat buruk bagi generasi bangsa selanjutnya. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika para generasi bangsa menjadikan mengemis sebagai mata pencaharian mereka.

            Selain memberikan larangan memberikan larang memberi kepada pengemis, alangkah baiknya jika pemerintah memberikan program – program yang membuat lapangan pekerjaan baru dibuka agar para pengemis diberikan pekerjaan yang memadai. Sebelumnya juga, berikan para pengemis – pengemis tersebut ketrampilan supaya mereka bisa membuat usaha sendiri atau bahkan nantinya bisa mempekerjakan orang lain. Sudah saatnya mental pemalas yang ada pada masyarakat dihapus supaya kita bisa membawa bangsa ini maju di masa depan.

            Dengan demikian, di kota macam Jakarta yang terjadi ledakan pengemis dibuat program – program preventif supaya mereka – mereka yang menjadikan pengemis sebagai ladang penghasilan supaya berhenti mengemis. Jangan biarkan bangsa ini mendapat cap bangsa pengemis dari dunia internasional jika fenomena pengemis ini tidak segera dihentikan.

Tidak ada komentar: