Selasa, 30 April 2013

ARTIKEL USABILITY


A.    PRINSIP USABILITY

Prinsip Usability adalah Prinsip usability (Prinsip kegunaan) adalah kemampuan suatu sistem/perangkat lunak untuk di pahami , dipelajari , dan digunakan oleh pengguna. Ketika seseorang menggunakan suatu sistem / perangkat lunak, secara tidak sadar dia juga memulai proses belajar dengan mengingat langkah-langkah pekerjaan yang dia lakukan.

Prinsip Usability
1.      Human Ability
2.      Human Capabilities
3.      Memori
4.      Proses
5.      Observations
6.      Problem Solving

1.      Human Ability
-          BAIK
Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
-          BURUK
Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
Durasi STM terbatas

2.      Human Capabilities
Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan. User perlu mengetahui hal-hal berikut dalam merancang :
-          Penginderaan / Panca indra (Mata, Telinga, Peraba)
-          Proses informasi
-          Sistem Motor
3.      Memori
Memori menyimpan pengetahuan faktual dan pengetahuan prosedural.
-          Terdapat 4 tipe memori :
·         Perceptual Buffer (Memori Sensor)
1.      Terbatas kapasitasnya.
2.      Informasi yang masuk melalui indera tidak semua dapat diproses.
·         Short Term Memory (STM)
1.      Memori kerja menyimpan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat / sementara    pada saat kita sedang melakukan pekerjaan.
2.      Dapat diakses dengan cepat, namun berkurang secara cepat pula
3.      Metode digunakan untuk mengukur kapasitas.
·         Intermediate
1.      Menyimpan untuk ke LTM.
·         Long Term Memory (LTM)
1.      Penyimpanan utama untuk informasi faktual, pengetahuan berdasarkan eksperimen / pengalaman, aturan-aturan prosedur, tingkah laku, dsb.
2.      Kapasitasnya lebih besar, waktu akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat.

B.     KEMAMPUAN MANUSIA YANG BAIK BERBANDING YANG BURUK

Semua orang tahu bahwa kebiasaan buruk seperti merokok, malas berolahraga dan meminum alkohol dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Namun ternyata ada kebiasaan baik yang bisa membahayakan tubuh.
Berikut ini adalah 5 kebiasaan baik yang justru berakibat buruk tersebut :

1.      Terlalu sering memakai cairan pencuci tangan
Menurut Richard Gallo, MD, PhD, kepala divisi Dermatology at the University of California, San Diego, sebaiknya hindari menggunakan cairan pembersih tangan terlalu sering. Dalam sebuah penelitian terbaru dijelaskan bahwa cairan pembersih atau gel sanitasi mengandung triklosan yang membuat bakteri menjadi kebal dan berkembang lebih cepat. Hal ini juga berlaku pada semua sabun pencuci tangan yang mengandung triklosan.
2.      Gonta – ganti produk kecantikan
"Wanita bisa dengan mudah bosan dengan rutinitas kecantikan mereka, terutama jika mereka tidak mendapatkan hasil dengan cepat. Perlu diketahui bahwa, produk kecantikan akan memberikan hasil pada sekitar enam atau delapan minggu setelah pemakaian”.
Mencoba berbagai macam produk kecantikan akan menyebabkan kulit merah, warna kulit yang tidak merata dan tak jarang kulit meradang. "Tak jarang kulit seseorang berubah menjadi sangat sensitif ketika ia mencoba terlalu banyak produk. Hal ini karena tingginya kandungan pengharum dan sanitasi di dalam produk tersebut," tambah Levine.
3.      Memakai sandal jepit
Saat ingin beristirahat dari sepatu berhak tinggi, Anda pun memilih flip – flop atau sandal jepit. Sayangnya, menurut Jordana Szpiro, seorang podiatrist di Boston mengungkapkan bahwa kebiasaan tersebut tidak memberikan pengaruh baik apapun bagi penggunanya sama sekali, bahkan yang ada hal itu malah berdampak berbahaya.

"Flip – flop atau sandal yang tidak memberi dukungan pada struktur kaki, dapat menyebabkan patah tulang karena kaki menjadi tegang karena mereka mencoba untuk menahan berat pada seluruh badan Anda," jelas Szpiro.

Selain itu, saat mengenakan sandal jepit, otot-otot pada bagian depan tulang kering (tibialis anterior) bekerja lebih keras daripada ketika kita bertelanjang kaki karena jari-jari kaki mencoba menahan sandal supaya tidak "bergerak" ke mana-mana. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda memilih sandal jepit dengan penutup tumit, bertali besar serta memiliki lengkungan pada telapak kaki.

C.     PROSES USER CENTERED DESIGN

UCD  adalah singkatan dari User Centered Design atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan perancangan berbasis pengguna adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan filosofi perancangan yang menempatkan pengguna sebagai pusat dari proses pengembangan sistem  . Istilah lain yang pernah digunakan digunakan adalah human factors engineering, ergonomics engineering, usability engineering, user engineering.

UCD  memfokuskan pada usability, karakteristik user, lingkungan, tasks, dan desain workflow dari suatu interface. UCD mengikuti rangkaian metode dan teknik analisis, desain, dan evaluasi mainstream hardware, software, dan interface web.
Langkah-langkah Proses UCD :
1.                   Analisa
2.                   Desain
3.                   Evaluasi (iterate kembali ke Desain)
4.                   Implementation Pelaksanaan
5.                   Penyebaran


Tidak ada komentar: